Saya jadi mikir, harusnya yang bawa pulpen siapa ya? Mungkin dia juga berpikir yang sama dengan saya soal pulpen ini. Mungkin saja dia mengasumsikan saya pasti sudah tahu akan ada bukti delivery yang harus ditanda tangan, jadi saya akan membawa pulpen sendiri. Padahal saya justru mengasumsikan dia lah yang pasti bawa pulpen. :p
Ah kalo main asumsi-asumsi begini susah. Sukur-sukur kalau asumsi kedua pihak benar. Untuk kasus ini jadi saya bawa pulpen, dia juga bawa pulpen. Ada dua pulpen lebih baik daripada tidak ada pulpen sama sekali bukan? Nah, kalau ternyata asumsi kedua pihak salah semua??? Masih untung cuma perkara pulpen, kalau soal bayar ongkos taksi, atau bayar makan di resto, atau apapun lah yang lebih serius... bagaimana coba?
Jadi moral of the story adalah: kalau memang sudah ingat untuk bawa pulpen sendiri, ya di bawa saja lah. Toh hanya pulpen, gak repot membawanya. :P
No comments:
Post a Comment