Komp gua kemaren konslet, teman!
Untung bukan komp-UTER ... yang konslet adalah komp-OR~!
Kompor di apt gua kan listrik. Nah, tiap ngebersihin kompor gua pake lap basah gitu.. ataukalo udah parah dibersih pake air banyak banget. Dudukan hood-nya direndem air detergent attack!
So, kemaren pagi, seperti biasa, bangun tidur yang pertama dilakukan adalah masak air buat bikin susu. Begitu nyalain kompor.... *BLEDUG*!
Iyaaa, bunyinya *BLEDUG* gituh! Mungkin setara dengan bunyi meledak kalo di kompor gas.
Kaget... ihiks!
Dan listrik serumah gua mati semua! (bukan satu gedung kok, apt gua doang).
Telepon maintenance, minta nyalain listrik lagi, sambil ngetes kompor lagi. Listrik nyala, dan kesimpulan dari maintenance adalah: 2 hood dari 4 hood yang ada di kompor gua... konslet. Untung yang 2 lagi nggak.. jadi masih bisa masak untuk makan siang hari itu.
Trus ke front desk, bikin appointment untuk service.
Pas si tukang service datang, dengan sumringah dia nyalain kompor yang konslet tadi... dan... voila! Semua bekerja dengan baik!!
I mean.. no more konslet gitu!
Diagnosa dia: ini sepertinya basah didalem, ada rembesan air. Nah, karena tadi udah dipake masak di hood sebelahnya, jadi airnya udah pada kering menguap. Jadi sekarang udah ga konslet.
Hihihi.. kecele.. atau malah seneng?
Sebenernya udah gua duga sih, soalnya yang konslet cuman 2 hood, bukan seluruh kompor. Tapi berhubung disini apa-apa harus lapor daripada nanti kita yang ketimpuhan ngeganti kalo ada apa-apa sama barang apt.. yah mendingan lapor aja deh.
Friday, September 30, 2005
My Komp~
Thursday, September 29, 2005
Weekend Walk
Location: MacRitchie Reservoir, Singapore
Date: August 28, 2005
Camera: Nikon Coolpix 995
Photoshop enhance: Yes
Note: A view by the lake of MacRitchie Reservoir.
Some photos of my trip to the site.
Wednesday, September 28, 2005
A man on the beach
Location: Labrador Park, Singapore
Date: September 25, 2005
Camera: Nikon Coolpix 995
Photoshop enhance: Yes
Note: A snapshot of someone standing on the beach just before sunset, enjoying the wave on his feet.
Harusnya sibuk sih.... tapi....
Nah... liat kan apa maksud gua?
Udah ganti layout lagi nih!
Padahal, masih banyak kerjaan lain yang ngantri harus segera diselesaikan selain ngutak-atik layout blog!
*posting males, ganti layout kok rajin?!*
Okay, mau cerita aja deh.
Seminggu ini agak sibuk. Bukan sibuk kerjaan, tapi kebetulan ada teman yang baru melahirkan. Jadi ceritanya, teman ini sedang studi PhD-nya di singapur. Suami dan keluarganya di indo. Jadilah semua teman-temannya di singapur ini keluarga siaga menjelang dia melahirkan. Keluarga siaga? Iya, itu loh, kayak iklan suami siaga di tipi-tipi indonesia (masih ada ga iklan itu?). Semua orang udah siap dapet telepon tiba-tiba, mau tengah malem, subuh, pagi buta, pokoknya anytime anywhere. jaringan informasi pun udah otomatis terbentuk (maksudnya telepon berantai, gitchu!). Telepon pertama hari senin menjelang sore.
"Hallo, mba aini mau ke rumah sakit sekarang, siap-siap ketemu disana ya!"
Buru-buru siap-siap, cabut ke rumah sakit. Untung rumah sakitnya deket. Sampe sana, udah ada beberapa teman lain (bapak-bapak semua) termasuk suami gua. Lagi ngobrol sambil berdiri didepan pintu emergency room. Denger-denger mungkin udah pecah ketuban. Sang calon ibu? Belum dateng dong. Hehe.
Setengah jam kemudian calon ibu baru muncul, ditemani seorang teman cewek yang juga housematenya. Datang jalan kaki, baru turun dari bus! *Halah...padahal kita sibuk liat-liatin taksi yang masuk ke pelataran rumah sakit!*
Ya syukurlah...berarti ga ada apa-apa yang darurat.
Kesimpulan abis ketemu dokter adalah, bukan pecah ketuban, dan baru bukaan satu. Jadi disuruh pulang lagi.
Telepon kedua hari selasa pagi buta.
"Mba aini ke rumah sakit pagi ini, udah pecah ketuban!"
Haiyaa...harus lari ke rumah sakit nih! Rumah sakitnya deket banget dari rumah gua sih, tapi untuk kalo jalan agak lama, sedangkan naik bus..internal shuttle bus belum beroperasi bo'! Naik taksi? Tanggung banget! Pokoknya, akhirnya jalan cepat ke rumah sakit. Sampe sana, calon ibu udah masuk delivery suite, bersama housematenya yang panik-panik bingung (gimana ga bingung, belum pengalaman kok, hehe).
It'd been a long day. Singkatnya, setelah melalui berbagai proses, akhirnya adek bayi lahir juga jam 2.31. Suami dan keluarganya masih belum datang karena gak dapat tiket. Waktu melahirkan gak ditemenin housematenya kok...(bisa pingsan dia!), tapi ditemenenin ama istrinya teman. Gua jadi pasukan siaga aja.
Hari rabu masih balik ke rumah sakit, gantian nemenin pasien. Karena kata dokter udah boleh pulang, jadi siap-siap pulang deh siang itu. Pulangnya bukan ke rumah dia sendiri, tapi ke rumah temen. Karena keluarganya masih belum dateng. Lagian rumahnya di lantai 4 dan gak ada lift. Kasian kan baru melahirkan harus naik tangga 4 lantai!
Kamis, ada undangan pengajian mingguan. Jauh euy..tapi dijabanin juga sih.
Jumat, jemput lagi teman yang baru melahirkan itu. Paginya ada jadwal kontrol si bayi ke dokter. Dan siangnya nganter ibu dan bayi pulang ke rumahnya. Keluarganya udah mau dateng siang itu. Jam 3 akhirnya keluarganya datang. Dan gua pun pamit pulang.
Aah..udah selesai tugas siaga gua.. seru juga, jadi banyak dapet cerita soal melahirkan.
Ihiks.. tapi kok jadi takut juga yah?
Ceritanya syerem bo'! (gak usah diceritain disini yah, tanya aja ke ibu masing-masing).
Huwaa.. jadi kangen mama... T.T
Monday, September 19, 2005
Ganti layout... lagi.. dan lagi...
Mwahahahaha.... dasar emang gue, gampang banget bosen ama layout. Well, sebenarnya sih keasikan ngutak atik scriptnya. Maklum, gua kan gak ahli coding beginian, jadinya ya sambil pengen tahu, gitu... ubah ini, ubah itu, trus liat tampilan apa sih yang berubah..hehehe.
Yah, siapa tahu gua punya cukup waktu dan niat (yang utama!) untuk secara benar mempelajari urusan coding2an html ini.
Kalo belum (cukup) niat, yah at least ngutak atik sedikit aja dulu. Siapa tahu nanti gua bener-bener jadi bisa.
*ngayal! belajar nggak kok tiba2 jadi bisa!*
Yah, sampai kebosenan gua berikutnya dan sampai keniatan gua untuk ganti layout lagi... silakan nikmati layout ini.
UPDATE:
halah... baru aja ganti layout, image2 gua ilang semua.. gimana sih nih webhosting servicenya?!
$@#*$^!)~?!
UPDATE LAGI:
udah beres euy!
Thursday, September 8, 2005
There's something about women and... diamonds
Tadi pagi gak sengaja liat suatu acara di tivi, judulnya 'What Women Want'. Salah satu bahasannya adalah berlian.
Yup. Siapa yang gak kenal dengan benda yang satu ini. Batu indah yang satu ini kabarnya mampu membuat wanita luluh lantak.
Is it really?
Sering liat kan di film-film hollywood ada adegan begini.
Suasana romantis, sunyi, dan hanya ada dua sejoli. Pokoknya suasana 'dunia milik berdua' deh. Lalu, tiba-tiba sang lelaki merogoh saku-nya dan sedetik kemudian megeluarkan sebuah kotak kecil berbungkus kain beludru berwarna hitam.
Adegan selanjutnya, well... 99% adegan lanjutannya kira-kira begini:Sang lelaki: "Will you marry me?"
Sambil membuka kotak kecil berbungkus kain beludru berwarna hitam, dan menghadapkannya pada sang wanita.
Sang wanita: "Ooohhh... "
Sambil pasang muka kaget dan mulutnya ternganga.
Sang wanita pura-pura kaget atas lamaran sang lelaki, padahal kagetnya karena lihat benda kecil didalam kotak kecil berbungkus kain beludru berwarna hitam. Apakah cincin? Ada berliannya? Berliannya besar? Atau kecil sampai nyaris tak terlihat? Either way pasti tetep pasang muka kaget.
Okay, mungkin ungkapan 'luluh lantak' terlalu berlebihan, karena pasti masih banyak wanita di dunia ini yang enggak 'bisa dibeli' dengan sebongkah berlian. "But still, there's something about women and diamonds." Di acara tivi itu, beberapa wanita ditanya kenapa dia suka berlian. Dan jawaban mereka:
"Well, i don't know, i just like it".
"It looks good on me"
So, wanita bisa menyukai berlian sebegitunya, kalau lelaki nggak ya?
Dan kenapa pula saya, seorang wanita, tapi tidak segitu tertariknya dengan berlian?
Let's see. Coba dibayangkan seandainya suami tiba-tiba ngasih cincin bertahtakan berlian.
Will i be surprised?
Yup! Definitely!
Why?
Dalam rangka apa nih sampe ngasih cincin berlian segala?
Am i happy?
Sure!
Why?
Well. Berlian kan mahal yak? Pasti dia udah keluar uang banyak untuk membelinya. Kalau begitu, dia pasti merasa saya berhak mendapatkannya.
Conclusion?
Berarti saya merasa senang karena suatu niatan dibalik si cincin berlian itu... begitukah? Karena harganya mahal, dan dia mau merelakan uangnya untuk membelikan saya cincin berlian... begitukah?
Hmm.. kalau begitu... saya mendingan ga usah dibeliin cincin berlian deh, laptop aja, atau mobil, atau rumah aja... boleh gak?
^_^