Tuesday, April 29, 2008

Mt. Faber & Labrador Pk.

Vivo View

Photobucket

Friday, April 18, 2008

Biar disayang suami... katanya...

Hampir semua ceramah tentang rumah tangga yang pernah dengan sengaja atau tidak sengaja saya hadiri membahas masalah ini. Dikatakan bahwa sebagai perempuan kita harus selalu terlihat ‘segar’ dimata suami. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk ini. Misalnya, yang paling sering saya dengar adalah, kalau di rumah jangan cuma pakai daster saja. Dianjurkan untuk mengenakan pakaian yang bagus, yang rapi, yang tidak memperlihatkan bahwa kita adalah seorang istri yang sudah seharian mengerjakan pekerjaan rumah, muka kucel, rambut berantakan. Kalau perlu gunakan sedikit make up yang bisa mempercantik wajah. Sapuan bedak tipis pun sudah cukup. Bayangkan suami yang seharian di kantor, pasti ada masanya sang suami bertemu kolega perempuan yang cantik, segar, dandan... yah pokoknya enak dilihat lah. Nah, begitu pulang ke rumah dia capek, disambut oleh istrinya yang masih pakai daster, rambutnya digelung ikat berantakan, mukanya kucel, keringetan, dan mungkin bilang ”baru bersihin gudang!”. Dooh... tambah capek gak sih dia? :P

Intinya, (katanya) alangkah baiknya suami yang baru pulang bekerja disambut istri tercinta yang cantik, segar, rapi, tidak kalah enak dilihat seperti kolega-kolega perempuannya di kantor. Memang tidak semua suami akan berpikiran seperti itu. Mungkin bagi kebanyakan suami, kolega-kolega perempuan yang cantik di kantornya sama sekali tidak berarti apa-apa dibandingkan istrinya, dan dia sama sekali tidak keberatan disambut istri yang cuma pake daster, rambut digelung. Alhamdulillah...

Sebagai istri, pengen juga dong nyenengin suami kayak gitu. Praktek dong!

Satu kali.
Saya sengaja lebih rapi dari biasanya menjelang dia pulang kantor. Pakai baju yang rada bagus, bukan sekedar baju rumah yang biasanya dipakai masak, kena noda minyak, atau basah karena cipratan air saat cuci piring. Muka dipoles bedak dikit. Rambut disisir rapi.
Tok, tok, tok.
Suami sampai di rumah.
Buka pintu.
“Loh, mau pergi kemana? Rapi amat?”
*sigh*.

Dua kali. Another attemp.
Kali ini saya bukan sengaja rapi-rapi. Tapi saya sengaja belum berganti pakaian sepulang dari suatu acara. Setidaknya saya lebih rapi dari hanya sekedar pakai baju rumah. Bahkan jilbab pun masih terpakai. Pokoknya masih rapi. Kebetulan saya pulang kurang dari satu jam sebelum suami saya sampai di rumah. Jadi sekalian saja saya tunggu.
Tok, tok, tok.
Suami sampai di rumah.
Buka pintu.
”Lhah, ini teh belum ganti baju sejak pulang tadi? Ngapain?”
*sigh*.

Kayaknya ada kesalahan dalam mempraktekan ilmu ini nih....
Atau standar saya ketinggian?
:P

Thursday, April 17, 2008

Go David Cook!


Go David Cook!

You have my vote pray!



Been playing the 'Always be my baby' video in YouTube from his last night AI performance... for 5 times now.. and still going on..







Picture from americanidol.com

Monday, April 14, 2008

Lotus Medusa

Photobucket

Thursday, April 10, 2008

Ayam Ijo



Ayam Ijo = Chicken in Green Chilli

Bahan:
1kg ayam
2 Bawang merah diiris untuk digoreng
1 lbr Daun kunyit
5 lbr Daun jeruk
2 btg Serai
Laos, 2 kali ukuran jahe, geprek
10 atau lebih Cabai hijau, giling/blender kasar
Minyak goreng

Bumbu Halus:
5 Bawang merah
4 Bawang putih
Kunyit sedikit, kalau pakai kunyit bubuk kira-kira 1/2sdt
Jahe, sekitar 1 ruas jari
4 Kemiri
1 sdt Ketumbar
Garam

Cara pembuatan:
Cuci ayam bersih-bersih, tetesi sedikit jeruk nipis, tiriskan, beri garam, diamkan.
Goreng bawang merah iris, lalu tumiskan bumbu halus.
Setelah bumbu mulai wangi, masukkan daun kunyit, daun jeruk, serai, laos, dan cabai hijau. Aduk-aduk sebentar.
Masukkan ayam, aduk merata dengan bumbunya, tutup.
Kecilkan api, biarkan sampai ayam masak. Sesekali diaduk.

Monday, April 7, 2008

Balada Seledri, Help needed...


Biasanya saya beli seledri yang udah dipaket di SS. Sepaketnya 60cent. Tapi, seledri ini hanya saya pakai untuk masak sop. Nah, sepaket seledri kan banyak, dan tidak akan habis sekali masak sop. Nasib sisa seledri bagaimana dong? Seringkali nasibnya busuk dikulkas dan berakhir di tempat sampah.

Akhir-akhir ini SS jualan seledri pohon. Maksudnya, seledri yang masih berupa pohon dalam pot. Nah, mungkin kalau saya beli pohon seledri bisa lebih tahan lama. Cuman masalahnya, saya gak ngerti cara bercocok tanam seledri. Apakah perlu sinar matahari langsung atau tidak, apakah perlu air banyak atau malah tidak boleh banjir air. Tips dan trik lainnya?

Mungkin ada yang tahu? Bagi-bagi ilmu dong... :)

Friday, April 4, 2008

Love is in the air

Photobucket

Kode verifikasi

Jamannya banyak spam di internet kayak sekarang ini, mungkin hampir semua proses registrasi di internet mengharuskan orang untuk memasukkan suatu kode verifikasi. Entah itu kode verifikasi yang dikirim via SMS, atau yang paling banyak adalah kode verifikasi berupa tampilan karakter acak-acakan yang harus kita ketik ulang.
Tidak jarang kode verifikasi model yang terakhir ini bikin saya sakit kepala. Saking diacaknya, sampai-sampai saya bingung sebenarnya karakter apa sih yang harus saya tulis. Paling males kan kalau kode verifikasi yang kita masukkan salah, dan kita harus mengisi ulang beberapa data persyaratan registrasi.


XTJI2bn, XTJI2Dn, XTV2Dn, atau XTV2Jn?

Thursday, April 3, 2008

Inconsiderate People - part 2

Another story tentang inconsiderate people.


Saya yakin, hampir semua orang yang tinggal di Singapura ini, yang tinggal di rusun alias HDB, yang pernah menjemur pakaiannya diluar jendela belakang, pasti tahu suatu aturan tidak tertulis (atau tertulis ya?) bahwa tidak diperbolehkan untuk membuang 'litter' lewat jendela belakang, walaupun hanya sekecrot air, segumpal tisu bekas, apalagi semangkuk kuah kari.

Semangkuk kuah kari?

Waktu kami baru pindah di rumah ini, owner nan baik sudah memperingati kami untuk tidak menjemur keluar. Dia pernah punya pengalaman buruk saat sedang menjemur pakaiannya di luar jendela. Seseorang, dari salah satu lantai diatas rumah ini, pernah dengan kurang ajarnya membuang kuah kari lewat jendela. Ya tentu saja pakaian sang owner yang sedang di jemur kotor lagi kena kuah kari.

Okelah, mungkin kejadian itu one in a million. Saya percaya orang-orang cukup pengertian untuk tidak littering ke luar jendela. Lha wong sama-sama menjemur keluar jendela, jadi ya pasti ngerti dong...? Lagian... kuah kari gitu lho... sakit jiwa kali orang yang ngebuangnya... :P

Tapi kemarin, ada orang yang inconsiderate lagi.

Selama cuaca gak jelas, sesaat panas terik tiba-tiba bisa hujan deras, saya selalu rajin tiap sebentar melihat keluar jendela. Apakah hujan atau tidak. Kalau ada tanda-tanda mau hujan saya akan segera angkat jemuran saya. Nah, kemarin, saya sedang melakukan hal itu. Ah, panas terik, jemuran saya juga sudah mulai kering. Tapi tiba-tiba.... cuuurrrrr.... rintik air dengan butiran-butiran yang besar terlihat di jendela. Haa..? Masak hujan?, pikir saya. Ternyata... ada yang buang air dari atas. Entah dari lantai berapa, entah air apa.
Uugghh... gondok banget deh! Langsung saya teriakin ke atas... HEEEIIII!!! Tapi ya gak tau siapa pelakunya, gak keliatan dong dari jendela saya. Manyun aja sendiri.

Cucian yang sudah nyaris kering total, jadi basah-basah lagi dikit. Entah pula air apa.. Untungnya bukan kuah kari *sigh*



Related post:
Inconsiderate People

Wednesday, April 2, 2008

Abis nonton Virgin

Suatu sore, kami baru selesai nonton Virgin.

Yak, saya emang udah telah banget sih baru nonton film ini sekarang :p

Sepanjang film ini entah berapa puluh kali saya berteriak dalam hati... "gariiingg"... atau "GUBRAKS!"...yang dibarengi dengan rasa mules-mules di perut akibat denial dalam diri saya akan kebenaran film ini. *bingung*

Sehabis nonton film,
Saya: "Pertanyaan selanjutnya, beneran ada gaya hidup kayak gitu di lingkungan anak sekolah?" (ini sebenarnya pertanyaan retoris, gak usah dijawab saya juga udah tahu jawabannya)
Aa: "Ya ada, lah! Kalau nggak gak bakalan jadi film kayak gini."
Saya: "....."
Saya: "Jadi, kalau kita punya anak, bagaimana cara ngejagainnya?" (nah, ini baru pertanyaan sebenarnya...)

...

Tuesday, April 1, 2008

[Link] How to kill/prepare crabs

Sebagai salah satu persiapan dalam percobaan masak chili crab, harus tahu dulu cara mematikan kepiting sebelum dimasak.

How to kill/prepare crabs
Professional 30-second crab kill
Cooking with live crab - clean the crab

Update:
Menurut beberapa sumber, kepiting menghasilkan bau/rasa yang tidak enak dengan sangat cepat setelah dia mati. Jadi lebih baik si kepiting fresh sampai akhir hayatnya sebelum dimasak.