Thursday, November 30, 2006

Inconsiderate People

Di dalam bis kota, ibu itu duduk di kursi yang dekat gang penumpang lalu lalang. Di kursi sebelahnya terdapat barang-barang si ibu, berupa tas tangan dan sebuah kantong plastik belanja. Bis belum penuh benar, jadi selama tidak ada yang meminta salah satu kursi si ibu itu, ya tidak apa-apa. Tapi itu tidak berlangsung lama. Selang 2 bus stop kemudian, masuklah beberapa penumpang sekaligus yang membuat bis jadi penuh. Beberapa penumpang terpaksa berdiri. Si ibu mengangkat kantong plastiknya dan memindahkannya ke lantai. Tas tangannya dia biarkan diatas kursi, kemudian dia bergeser sedikit. Kursi berkapasitas dua orang itu sekarang berisi sang ibu dan tas tangannya, yang menyisakan bagian kosong sekitar setengah kursi saja. Seorang pelajar (mungkin setingkat SMA) duduk di samping si ibu, berusaha memanfaatkan setengah kursi kosong yang disisakan si ibu tadi.

Kalau Anda jadi ibu itu, apa yang Anda lakukan?
a) Diam saja, tidak melakukan apa-apa. Anak perempuan itu badannya kurus, dia masih bisa duduk.
b) Mengangkat tas tangan, dan memberikan satu kursi secara penuh kepada si anak perempuan.

Kalau jawaban Anda a: Selamat, Anda baru saja mendapat gelar 'inconsiderate people' dari saya. Walaupun si anak perempuan itu kurus, tapi bukan berarti jadi pembenaran bagi Anda untuk tidak memindahkan tas tangan Anda untuk memberikan tempat duduk bagi anak perempuan tadi.

Kalau jawaban Anda b: Selamat, Anda sudah melakukan hal yang benar. Tidak perduli yang duduk disebelah Anda kurus atau gemuk sekalipun, tapi yang jelas tas tangan Anda tidak bayar ongkos bus. Jadi jatah kursi memang seharusnya untuk orang lain.

Tapi si ibu itu, dia diam saja. Tidak mengangkat tasnya, tidak pula bergeser memberikan kursi bagi si anak perempuan. Anak itu terpaksa duduk setengah kursi, dan kakinya menjulur ke gang.
Saya yang duduk tepat di belakang si ibu, keseeeel banget ngeliatnya. Rasanya ingin nyolek si ibu sambil bilang: 'Bu, tujuh lima, tujuh lima... punten teras ngageser Bu, tasna diangkat bu, tiasa keneh, Bu, tujuh lima, tujuh lima...!'*
(bacanya gaya kenek angkot di Bandung yaa!) :p

[*Terjemahan: 'Bu, tujuh lima, tujuh lima... maaf, terus menggeser bu, tasnya diangkat saja, masih bisa lagi, Bu, tujuh lima, tujuh lima...!']

0 comments: