Monday, November 27, 2006

Kabar kecoak di kamar mandi kami

Photobucket - Video and Image HostingIngat tidak saya pernah bilang salah satu masalah yang ada di rumah saya sekarang ini adalah kecoak? Ya, kecoak. Terutama kalau habis hujan, kecoak pasti muncul menguasai kamar mandi. Walau cuman satu ekor kecoak buruk, tapi cukup untuk menguasai kamar mandi berhubung setelah itu saya gak akan berani masuk kamar mandi. Entah dari mana munculnya para kecoak itu, padahal pintu kamar mandi hampir selalu tertutup, walaupun jendela sedikit terbuka. Tapi rasanya gak mungkin deh itu kecoak bakalan manjat dinding 3 lantai untuk nyelip di celah jendela. Lubang pembuangan air yang ada di lantai pun tertutup. Nah, sekian lama kecoak-kecoak silih berganti menguasai kamar mandi saya sampai akhirnya kekuasaannya mampu dirubuhkan oleh semprotan bermuatan racun mematikan bagi mereka. Begitulah seterusnya... tanpa kami tahu darimana mereka datang.

Di langit-langit kamar mandi saya ada lubang kecil. Tadinya kami pikir itu hanya lubang biasa karena langit-langitnya sudah keropos, sampai suatu saat saya melihat seonggok kepala kecoak lengkap dengan dua antenanya menyembul keluar dari lubang itu... hiiiyyy... horor~! Gak usah diceritakan deh saya sedang apa saat itu, tapi yang jelas saya takut banget kalau-kalau kecoak sialan itu keluar dan mulai terbang dengan navigasinya yang tanpa navigasi. Huhuhuu... daku mau lari kemanaaaa....

Selidik punya selidik, nampaknya dari situlah mereka datang. Lubang kecil di langit-langit itu adalah pintu imigrasi mereka dari dunia mereka memasuki dunia kamar mandi saya. Sepertinya penghuni rumah sebelum kami juga menyadari hal itu. Terlihat dengan adanya bekas lakban yang juga sudah bolong menempel disekitar lubang itu. Akhirnya, kami memutuskan untuk mengakhiri legasi kecoak buruk itu dengan menutup lubang pintu imigrasi mereka selama-lamanya. Lakban jelas tidak mampu menghentikan mereka, karena yang sudah ada saja mereka gerogoti. Maka digunakanlah pelat perspex yang dibawa suami dari labnya. Pelat ini transparan, jadi lubangnya masih jelas terlihat, tapi kecoak-kecoak itu tidak akan bisa melewatinya lagi. Lain kali kalau ada yang nongol di lubang itu lagi, tinggal say 'hi' saja... :P

Pengamatan pun dilakukan. Apakah masih ada kecoak setelah lubangnya ditutup. Kami pikir tidak akan ada lagi. Ternyata kami salah! Besoknya, kami menemukan sekaligus tiga kecoak di kamar mandi. Arrgghh~! Matilah mereka semua. Begitu terus selama hampir tiga hari, entah itu ada satu, dua, atau tiga kecoak yang kami temukan dalam sehari. Setelah itu, jumlah pengunjung gelap sialan itu berkurang drastis. Bahkan sudah seminggu terakhir tidak ada kecoak di kamar mandi sama sekali. Kami pikir, mungkin mereka adalah kecoak-kecoak yang baru pulang merantau. Tapi mereka tidak bisa kembali ke 'negara' mereka karena kami sudah memutuskan hubungan dengan negara mereka secara sepihak dengan cara menutup jalan keluar masuk. Haha~!

Huhuy...~! Kami menang!

0 comments: