Singapore Air Show digelar dua tahun sekali. Event berskala internasional ini selalu menarik banyak perhatian dan minat bagi siapa saja. Tidak khusus kepada para pebisnis atau pihak-pihak yang terkait langsung dengan dunia penerbangan, baik sipil maupun militer, tetapi juga masyarakat pada umumnya.
Sebagai masyarakat umum, saya tentunya juga tertarik untuk datang. Selain karena saya belum pernah datang ke air show manapun sebelumnya, juga karena pada air show kali ini A380 dipertontonkan 'live' didepan mata Anda. Ingin lihat dong, pesawat super besar yang katanya mother of all aircraft itu.
Alhamdulillah, dapet tiket gratis untuk business day *makasih ya pakde-nya Ipeh*. Maka kami datang di hari keempat, Jumat 22 Februari. Kebetulan teman-teman kantor MR juga dapat tiket gratis dari Bos, jadi kita pergi sama-sama ke air show.
Untungnya pergi pas business day, masih banyak pesawat-pesawat yang dipertontonkan (static display). Malahan beberapa masih boleh dinaiki sehingga kita bisa numpang foto-foto didalamnya. Cuma sayang, waktu kita datang, A380 sudah tidak boleh dinaiki. Sepertinya sih sudah mulai dipersiapkan untuk solo flight saat Air Show. Yah, tidak apa-apa, yang penting sudah lihat langsung.
Ternyata, A380 tidak sebesar yang saya bayangkan sebelumnya, atau lebih tepatnya tidak sepanjang yang saya bayangkan. Tapi memang sangat bulky kalau dibandingkan pesawat-pesawat lainnya karena seluruh fuselagenya berisi dua lantai untuk mengangkut penumpang, jadinya sangat gendut. Kalau lihat di darat, gak kebayang deh bagaimana pesawat sebesar itu bisa terbang. Habis, kelihatannya berat di body sih... :p
Bagi saya, tidak banyak yang menarik disana itu selain A380 dan Air Show-nya sendiri. Mungkin karena saya tidak berniat untuk beli pesawat kali ya...
Air shownya sih keren, as expected. Ceritanya kita mau mencoba berburu foto-foto pesawat walaupun peralatan kita sangat minim. Tapi saya frustasi, jadi daripada berburu foto, lebih baik saya merekam video saja.
Foto oleh-oleh dari airshow bisa dilihat disini, dan videonya ada disini.
Tapi hari itu... panasnya duuuhh... ampuuun...
MR sampai terbakar muka dan lengannya.
Untung kami datang bukan saat public day. Baca-baca beritanya di forum fotografi lokal singapura, banyak sekali pengalaman tidak enaknya. Masak ada yang naik shuttle bus dari Pasir Ris MRT jam 10, baru sampai di lokasi jam 12.40, itu pun belum masuk ke area air show. Ada juga yang mengantri registrasi jam 10, baru bisa masuk area air show jam 2.30! Wah, gak kebayang deh.
Anyway, kalau belum pernah ke air show sih perlu lah barang sekali saja mengunjunginya. Tapi perlu dipersiapkan segala sesuatunya dengan sangat baik. Terutama time management kalau Anda berkunjung saat public day. Harus diperhitungkan panjangnya berbagai macam antrian, lamanya kemacetan, perbekalan terutama air minum, dll supaya kita gak tua di jalan :P. Ekstra persiapan bagi mereka yang membawa anak kecil apalagi bayi. Personally, i wouldn't recommend to bring your infant to such show. The crowd could turn into a human crush.
Lebih bagus lagi kalau bisa dapat tiket business day... :D. It'll save all the hustle, but the trade off is it's way sooo expensive. Di Air show 2008, harga tiket business day S$50.00 untuk pass 1 hari, dan S$150.00 untuk pass 4 hari, tidak termasuk biaya transportasi apapun. Sementara harga tiket public day S$20.00, sudah termasuk shuttle bus dari Pasir Ris MRT. Shuttle bus lain berangkat dari Expo, tapi bayar S$5.00/trip. Berangkat menuju air show bisa juga naik taksi, tapi pasti mahal karena jauh. Pulangnya bahkan lebih mahal lagi karena ada surcharge S$8.00.
Yah, itu deh cerita air show.
MR jadi item, untungnya saya gak ikutan jadi item. Baju saya udah fully covered, plus sun glasses, plus hari itu saya iseng pakai foundation yang ber-sun block. Diduga kuat gara-gara foundation itulah muka saya tidak terbakar.
Jangan lupa, enjoy some photos here, and videos here.
0 comments:
Post a Comment