Tuesday, March 27, 2007

Cerita sebelum tidur

Akhirnya saya melakukannya lagi.

Mendengarkan musik menjelang tidur, sampai ketiduran.

Beberapa malam terakhir si insomnia kembali lagi mengunjungi saya. Tahu tidak rasanya sudah siap tidur, lampu sudah dimatikan, selimut sudah dipakai, tapi mata ini ngotot gak mau merem? Hanya bisa berbaring, guling kanan, guling kiri, terlentang, telungkup, sampai akhirnya memandang sirik pada sosok yang tertidur pulas di samping.

Gimana caranya supaya bisa cepat ngantuk dan kemudian tidur?

Pilihan pertama.
Menyalakan komputer dan browsing internet sampai bosan. Berharap tidak lama kemudian mata ini akan lelah dan akhirnya ngantuk hingga saya bisa tidur.
One problem. Suami sudah tidur. Cahaya terang dari monitor 17in akan cukup signifikan menerangi kamar yang sudah gelap dan berpotensi membuatnya terbangun lagi. Tidak hanya itu, suara klik dari mouse dan ketak-ketik kibor juga akan mengganggu ketenangan tidurnya.
So, no. Main komputer bukan pilihan bagus. At this point, saya berharap punya laptop sekecil Vaio dengan batre yang sangat tahan lama, supaya bisa saya mainkan di tempat tidur tanpa mengganggu suami yang sudah tidur.

Pilihan kedua.
Baca buku. Sebenarnya cara ini terbukti cara paling cepat membuat saya ketiduran. Hanya saja harus dilakukan sambil tiduran dan tentunya lampu yang menyala terang. Lah, gimana mau baca kalau tidak ada pencahayaan yang cukup? Menyalakan lampu sama saja dengan membangunkan suami.
Again, no. Baca buku juga bukan pilihan bagus. Mungkin saya harus membeli lampu sorot kecil yang diikatkan di kepala seperti yang digunakan para penambang.

Photo Sharing and Video Hosting at PhotobucketPilihan ketiga.
Mendengarkan musik. Saya hampir lupa ada pilihan yang ketiga ini. Ya, mendengarkan musik/radio dari mp3-player mungil saya. Cocok sekali. Tidak perlu lampu, tidak perlu pengeras suara karena cukup dengan menggunakan ear phone saja. Suami tidak terganggu, saya pun tenang. Cara ini sering saya lakukan dulu, kira-kira 3 tahun yang lalu. Bedanya, dulu saya memakai cd player. Sekitar 1 jam paling lama saya sudah akan ketiduran.
Ah, senangnya, mungkin sebentar lagi saya bisa tidur. Begitu pikir saya.

Tapi tadi malam, saya salah. Jam 12 saya beranjak ke tempat tidur, jam 1 menyolokkan ear phone ke telinga untuk mendengarkan radio/musik, jam 3 saya masih melek juga. Terakhir yang saya ingat jam menunjukkan pukul 4. Setelah itu saya tidak ingat lagi.

*sigh*
Apa sekarang cara mendengarkan musik ini sudah mulai tidak mempan untuk insomnia saya?

2 comments:

Anonymous said...

Wah Din, udah lama gak mampir nih. Susah tidur juga ya? Aku sih gak susah tidur, cuma bolak-balik tidurnya diatas jam 2 terus.

Biar ngantuk apa ya? kata orang minum susu dingin dari kulkas. Trus katanya pura2 tidur bisa bikin kita ngantuk juga lho. :)

Anonymous said...

hehehe din, kalo gw mah 'susah tidur' udah biasa, justru aneh kl gw kena bantal langsung pules...

tapi biasanya gw mandi air anget, trus abis itu minum hot chocolate.. biasanya membantu..