Di jaman semaju sekarang ini, gadget sudah jadi barang umum yang dimiliki hampir setiap orang. Handphone, PDA, iPod, Playstation, gameboy, mp3-player sudah menjadi tentengan sehari-hari bagi segelintir orang. Masalahnya, yang disebut 'segelintir' disini ternyata cukup untuk mempopulerkan jenis-jenis penyakit baru akibat gadget tersebut.
Saya baru baca di detik.com tadi siang beberapa jenis penyakit yang dimaksud. Diantaranya adalah keram jempol. Yak, betul! keram jempol ternyata jadi penyakit bagi para pengguna aktif sarana sms di handphone. Dulu waktu handphone baru ngetrend saya juga sempat sih merasakan keram jempol. Tapi itu dulu, dan frekuensi saya ber-sms ria tidak cukup untuk dikategorikan sebagai 'kecanduan sms'. Yah, gimana mau kecanduan, lha wong saya gak punya temen yang sama-sama rajin ber-sms ria kok. Pacar juga dulu belum punya. Tapi ada bagusnya juga, jatah pulsa saya cukup awet tanpa tergunakan sia-sia dengan sms gak penting. Kalo ada perlu sama teman tinggal telepon saja dari telepon rumah... hahahaha...
Nah, ada satu penyakit lagi yang cukup membuat saya kaget. Namanya Brain Fog. Dari artikel di detik.com itu disebutkan bahwa brain fog ini adalah salah satu akibat dari seringnya seseorang ber-multitasking. Contohnya, kadang ada orang yang sementara handphone nempel di kuping, tangan kanan sibuk di mouse browsing internet, tangan kiri sibuk memegang gelas kopi, dan mulut sibuk bicara di handphone bergantian dengan menyeruput kopi. Atau contoh lain, sementara di satu kupingnya tercolok earphone iPod, tangan dan matanya sibuk main portable-playstation, pada saat yang sama ia juga mencoba ngobrol dengan temannya. Contoh lainnya lagi, seorang cewek yang sedang nyetir mobil sambil ngobrol di handphone, dan pada saat yang sama berusaha memasang eyeliner di matanya (*kayak adegan film hollywood amat*).
Multi-tasking sebagai salah satu penyebab penyakit brain fog inilah yang mengejutkan saya. Mengingat bahwa pada umumnya wanita mempunyai kemampuan multi-tasking, dan sangat tidak jarang wanita memang dituntut untuk mampu multi-tasking, berarti sangat besar kemungkinan wanita terkena brain fog. Definisi brain fog menurut Wikipedia begini:
Brain fog is a symptom experienced by many people who suffer from Chronic Fatigue Syndrome (CFIDS) and fibromyalgia.
It involves episodes of cognitive dysfunction or confused thinking. Brain fog is associated with forgetfulness, losing one's train of thought, and the inability to remember the correct words when speaking or writing. Frequently in severe CFIDs, it is a depletion of brain chemicals called neurotransmitters that can give rise to brain fog.
Brain fog is so named because the sufferer can feel like a cloud literally surrounds him or her that reduces the speed at which things can be recognized or clearly seen. Brain fog causes forgetfulness, and promotes feelings of detachment, discouragement and depression.
Jadi efek-efek yang timbul akibat brain fog diantaranya adalah cepat pikun, mudah kehilangan konsentrasi, dan seringkali lupa suatu kata pada saat sedang berbicara atau menulis.
Errr... gejala yang terakhir itu kok pernah saya alami yaa..
Duh, apa mungkin sekarang-sekarang ini otak saya sudah mulai berkabut? Tapi saya gak punya banyak gadget kok, beneran! Tapi multi-tasking sih kayaknya sering deh...
Rupanya kemampuan multi-tasking tidak sepenuhnya suatu hal yang baik. Well, baik sih, tapi ternyata ada efek sampinya juga.
Jadi sekarang, bagaimana cara mencegahnya? Apa saya harus mulai menghentikan kemampuan multi-tasking saya?
Beruntunglah suamiku yang kemampuan multi-taskingnya minim...
4 comments:
hahahaha.. lucu jg ttg ridha...
btw.. mulai terserang jg nich.. gaswat.. secara irt beranak satu.. kalau gak multitasking.. kapan sempet pake eyelinernya...:D
hmm... kadang gw suka berasa in a bubble' gitu. ada di tengah keramaian, tapi tetep ngerasa sepi.
apa itu gejala brain fog Din?
Din aku kok sering lupa kalau mau ngomong , itu gejala brainfog ya din?hihihi atau emang dasarnya udah pikun?...
@ ndew
iya betul kak, kalo perempuan gak bisa multitasking bisa gak beres2 kerjaan kita... hihihi
@dharwiyanti
wah, gak tau juga mba... saya gak bisa mendiagnosa sih.. :D
@lia
short term memory loss kali ya mba... kekekek
Post a Comment