Seperti biasa, siang itu D baru saja tiba di gedung apartemennya setelah pulang mengantar makan siang ke lab suaminya. Di lantai 10 dia keluar dari lift dan segera berbelok ke lorong yang menuju rumahnya. Tepat di ujung lorong, D melihat pasangan suami istri dari Cina yang tinggal di depan rumahnya. Sang suami berdiri disamping istrinya sambil memperhatikan yang sedang dilakukan istrinya. Sementara sang istri dalam posisi berjongkok sedang melakukan sesuatu diatas lantai. Tangan kanannya menggenggam sebuah batu kali seukuran telapak tangannya. Dengan jarak yang masih terlalu jauh, D tidak bisa melihat jelas apa yang sedang mereka lakukan.
D melangkah semakin mendekati pasangan suami istri itu. Bukan karena penasaran apa yang sedang mereka lakukan, tapi memang di ujung lorong itulah letak pintu rumahnya. Ketika mendekati mereka, D memperhatikan apa yang dipegang sang istri di tangan kirinya. D kaget. Dia tidak percaya melihat apa yang sedang mereka lakukan. Tapi seiring dengan langkah yang semakin mendekati mereka, semuanya terlihat sangat jelas. Di tangan kiri sang istri terdapat seekor kura-kura. Kura-kura itu diletakkan pada sisi sampingnya diatas lantai, sehingga perutnya menghadap D, dan tempurung punggungnya menghadap sang istri. Ukurannya tidak terlalu besar, kira-kira sebesar telapak tangan laki-laki dewasa yang dilebarkan. Bekali-kali batu yang digenggam sang istri menghantam sisi tempurung kura-kura itu.
"Hi.." sapa mereka pada D yang masih dalam keadaan kaget dan berusaha menahan air mukanya supaya tidak terlihat syok.
"Do you know how to open this turtle shell?" sang suami bertanya pada D.
"Why? What for?"
"It's our turtle. We want to open the shell."
Oh, kura-kura itu piaraan dia. Tapi untuk apa membuka tempurungnya?
"Is it dead?" tanya D lagi.
Of course it's dead, but i just want to make sure, batinnya.
"Yes.. yes, it's dead."
"Then what are you going to do after you open it?"
Dont tell me that they're going to eat it, although that would the most logical answer at the time.
"Eat it."
D menarik nafas pendek. Dia yakin matanya sedikit membesar karena kaget saat itu.
"Oh. Is it good? The taste?"
"We dont know."
"So you mean you never eat a turtle before?" D tidak bisa lagi menyembunyikan kekagetannya. Suaranya sedikit meninggi.
"No."
Saat itu D melihat sisi tempurung kura-kura itu mulai melekuk kedalam tapi tanpa ada patahan atau pecahan sedikit pun. Sepertinya mereka tetap tidak berhasil membuka tempurung kura-kura malang itu.
"Well, i don't know how to do that. But, good luck. I'm going in now."
"Ok, see you."
D melepas sepatunya, membuka kunci pintu rumahnya, dan melangkah masuk. Masih dalam keheranan bercampur kekagetan akan pemandangan horor yang baru saja dilihatnya. Baginya, hal yang baru saja dia saksikan memang cukup mengerikan.
***
Coba tebak apa reaksi suami D waktu dia menceritakan pengalamannya ini.
"Aa juga mau tuh nyobain "
Dan D hanya diam....
***
Tuesday, May 16, 2006
Do you know how to open a turtle shell?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment