Thursday, April 20, 2006

Everything happens for a reason

Ada saat dimana kita begitu menginginkan sesuatu, tapi takdir berkata lain. Setelah semua usaha yang kita lakukan, tapi ternyata takdir tidak berpihak pada kita. Saat kita curahkan segala yang terbaik semampu kita, tapi takdir tidak memberikan hasil yang diinginkan. Ketika harapan sudah tergantung tinggi, apa daya talinya putus.

Sedih, marah, dongkol, kesal, gondok, sesak.... sebut saja semua perasaan yang tidak mengenakan seperti ini, semua akan terasa.

Sebagai manusia, tentunya saya juga pernah mengalami hal seperti ini, seperti juga orang lain di luar sana. Juga Anda.

Yang namanya hidup, pasti penuh perjuangan. Penuh usaha. Kita tidak bisa menuntut semua hal akan berakhir seperti yang kita harapkan. Tugas kita hanya berusaha sebaik mungkin, berdoa, lalu pasrah. Ya, pasrah. Mungkin kedengarannya cengeng. Tapi ketika semua usaha sudah kita lakukan tanpa tersisa, kita hanya bisa pasrah. Tinggal kita menentukan, sejauh manakah usaha yang kita anggap maksimal itu? Mungkin kata yang lebih tepat untuk menggambarkan hal ini adalah tawakal.

Menerima kenyataan buruk bahwa usaha kita gagal atau tidak seratus persen berhasil adalah tidak mudah, tergantung seberapa penting usaha yang kita lakukan itu. Perlu waktu yang tidak sebentar untuk saya mulai mengerti bahwa ada hikmah dibalik setiap kejadian. Seburuk apapun kejadian, insya Allah akan ada hikmahnya. Saya percaya bahwa Allah memberikan yang terbaik bagi kita semua. Saya percaya bahwa suatu saat dimasa depan saya akan melihat balik ke masa lalu dan berkata pada diri sendiri "untung saja waktu itu saya......(silahkan lanjutkan sendiri)".

Begitulah cara saya berhadapan dengan suatu 'kegagalan'. Meskipun demikian, saya tidak mengatakan bahwa kegagalan adalah hal yang mudah untuk diterima.

Everything happens for a reason. Semua terjadi karena suatu alasan.

0 comments: