Hari jumat yang lalu, saya menjalani perjalanan terpanjang saya di Singapura; dari ujung barat ke ujung timur, naik MRT dari Boon Lay sampai ke Pasir Ris. Duh, ngebayanginnya aja udah eneg.
Ceritanya siang itu jam 11 saya ada acara kumpul-kupmpul di rumah seorang teman di Boon Lay. Yah, sekedar makan siang dan chit chat ala para housewives (duh, kok gua jadi berasa tua ya.. ). Nah, berhubung jam 5 saya ada janji lain yang berlokasi di Pasir Ris, jadi saya pamit kira-kira jam 3-an. Berbekal sebuah novel karangan Dan Brown, saya siap tempur untuk menempuh perjalanan terjauh saya itu.
Enaknya naik MRT dari ujung adalah pasti kebagian tempat duduk. Jadi saya tidak perlu khawatir harus berdiri di MRT sepanjang perjalanan. Setelah duduk, novel dibuka, dan MRT pun berjalan. Lakeside, Chinese Garden, Jurong East terlewati. Lalu Clementi, Dover, Buo..... Pagar... Hah? Kok sudah sampai Tanjong Pagar? Hehe.. saya tertidur. yah, sudah terlanjur tidur, sekalian saja disengajakan tidur. Mulailah mempersiapkan posisi tidak malu-maluin untuk tidur. Daaann... baru bangun lagi di Tanah Merah. Yah, gak tidur benar-benar tidur mati sih, tapi setidaknya lumayan buat ngabisin waktu.
Dari Pasir Ris, saya masih harus naik bis sekali lagi. Saya tap Ez-Link, kemudian duduk. Entah mikir apa waktu itu, tapi pikiran saya memang sedang sibuk waktu itu. Akibatnya waktu mau turun saya tidak menemukan Ez-Link saya. Panik karena bel sudah saya tekan, tapi Ez-Link tidak ketemu. Ubek-ubek tas, tetap tidak ketemu. Saya tidak ingat dimana saya menyimpan Ez-Link saya itu. Di saku celana pun tidak ada. Akhirnya saya menyerah. Karena bis sudah berhenti dan pintu turun sudah terbuka, akhirnya saya datangi supir bis dan bilang, "sorry, i can't find my card". Dan supir pun membiarkan saja saya turun tanpa mengetap kartu Ez-Link. Setelah turun saya masih ngubek-ngubek tas tuh, masih gak percaya kalau Ez-Link saya hilang. Saya ingat betul saya tap kartu itu pada saat naik tadi. Jadi kalaupun jatuh, pasti jatuh didalam bis. Yah, sudahlah, pasrah saja.
Yang bikin saya tenang adalah didalam tempat kartu saya itu ada kartu nama suami, dan dibaliknya ada nomor HP saya dan suami, lengkap dengan tulisan; If you found this, please call one of the above numbers. Thank you. Dan, percaya atau tidak, tulisan itu baru saja saya buat sehari sebelumnya! Benar-benar kebetulan yang menguntungkan, bukan? Seakan-akan sehari sebelumnya saya mendapat pertanda yang tidak saya sadari bahwa kartu Ez-Link saya akan hilang besok.
Benar saja, tidak sampai dua jam kemudian saya mendapat telepon yang bilang bahwa kartu saya ditemukan oleh kapten bus didalam bus yang dia kemudikan. Saya hanya diminta mengkonfirmasi nomor servis bus itu, kemudian dipersilahkan mengambil kartu saya di Toa Payoh Interchange. Bus yang saya tumpangi itu memang jurusan Pasir Ris-Toa Payoh.
Alhamdulillah. Ternyata memang kalau milik gak akan kemana. Dan untungnya saya punya Ez-Link cadangan dalam dompet saya. Jadi tidak perlu repot-repot bayar bus dengan kontan. Apalagi saat itu saya benar-benar tidak punya uang kontan karena belum sempat menarik uang dari ATM. Dompet saya benar-benar kosong dari uang lembaran. Yang ada hanya tiga keping uang 10 sen dan dua keping uang 5 sen, total 40 sen. :p
Moral of of the story:
- Jangan simpan Ez-Link dalam dompet untuk mengindari 'kehilangan massal seluruh barang berharga' Anda. Tapi mungkin kalau dompet sih bisa lebih awas menjaganya, mengingat ukuran dompet yang biasanya lebih besar daripada ukuran kartu. Jadi akan lebih besar kemungkinannya untuk kita menyadari bahwa dompet kita jatuh dibandingkan dengan hanya sebuah kartu yang jatuh.
- Sertakan kartu nama didalam tempat Ez-Link. Sertakan juga nomor telepon 'hotline' kita. Sedikit pesan seperti yang saya tulis juga bisa membantu.
- Daftarkan Ez-Link Anda. Jadi kalau benar-benar hilang dan tidak kembali bisa diblokir supaya tidak digunakan orang lain. Kecuali Anda rela sisa isi kartu Anda digunakan orang lain. Jika kartu terlacak digunakan seseorang (biasanya di stasiun MRT) setelah kita nyatakan hilang, orang tersebut bisa ditangkap petugas.
- Punya cadangan Ez-Link ternyata sangat membantu disaat-saat tak terduga seperti ini.
- Selalu siapkan uang kontan secukupnya dalam dompet. Jadi kalau kebetulan tidak punya EZ-Link cadangan, atau ternyata Ez-Link cadangan pun tidak ada isinya, kita bisa gunakan uang kontan untuk bayar bus dan pergi ke ATM terdekat.
0 comments:
Post a Comment