Friday, March 24, 2006

Boneka-boneka Mengerikan

Kata ibu saya, sewaktu kecil dulu saya tidak pernah memilih mainan boneka kalau kebetulan diajak jalan-jalan ke toko yang menjual mainan anak. Pilihan saya selalu mainan untuk anak laki-laki: mobil-mobilan, pesawat, lego, dan lain-lain. Satu yang paling diingat ibu saya adalah waktu saya merengek minta dibelikan mainan mobil-mobilan berbentuk bis sekolah berwarna kuning. Saya benar-benar merengek dan tidak mau pergi dari depan etalase mainan sampai akhirnya ayah saya luluh dan mau membelikan mainan itu untuk saya. Sesampainya di rumah, saya mengambil obeng dari kotak perkakas ayah saya, dan mulai membongkar bis sekolah kuning itu. Saya buka semua bautnya, pereteli semua bagiannya, setelah puas saya rakit kembali manjadi mainan utuh dengan sedikit bantuan dari ayah saya.

Ya, saya senang sekali membongkar pasang barang-barang seperti itu. "Pantas saja kamu tidak mau disuruh jadi dokter, maunya jadi insinyur," begitu kata ibu saya. saya juga hampir tidak pernah meminta mainan boneka. Mainan boneka yang ada dirumah saya waktu itu biasanya adalah stuffed animal, alias boneka binatang yang lucu-lucu. Itu pun hanya beberapa saja, dan kebanyakan milik adik saya. Satu-satunya boneka yang pernah saya minta pada ayah saya untuk dibelikan adalah Barbie. Tapi, tidak pernah kesampaian sama sekali (bahkan sampai sekarang) karena standar harga barbie selalu diatas harga wajar untuk sebuah mainan bagi keluarga kami.

Saya pernah punya boneka bayi yang kalau ditekan pusarnya, boneka itu akan mengeluarkan suara tangis persis seperti bayi. Karena alasan inilah saya suka boneka itu. Tidak lebih. Belakangan, saya benci boneka itu. Bagi saya boneka itu mengerikan. Jenis-jenis boneka bayi seperti itu, atau boneka anak kecil perempuan yang kulit mukanya putih dan berpakaian panjang seperti pakaian bangsawan Eropa jaman dulu, menakutkan saya. Hiiiyy... saya bisa bergidik melihat boneka begini. Entah kenapa.

Image hosting by Photobucket

Saya pikir-pikir apa penyebab takutnya saya pada boneka jenis ini. Ada dua alasan yang bisa saya ingat. Yang pertama terjadi waktu saya menginap di rumah salah satu saudara saya. Dia mengoleksi beberapa jenis boneka, termasuk boneka anak perempuan. Awalnya boneka-boneka ini terlihat lucu, berjejer diatas lemari mainannya, lengkap dengan pakaian-pakaiannya yang bagus-bagus. Saat malam tiba kita semua hendak tidur, maka lampu pun dimatikan. Ternyata, beberapa boneka itu glow in the dark! Bayangkan hanya terlihat wajahnya saja dalam gelap, seperti terbang melayang-layang. Huwaaa... sejak saat itu saya mulai takut dengan boneka ini, selalu terbayang-bayang wajah putih gadis kecil yang terbang melayang-layang dengan senyum yang, bagi saya, jadi menyeramkan.
Kedua, saya pernah menonton film horor tentang boneka porselen gadis kecil. Film itu adalah salah satu serial horor yang selalu saya tonton setiap malam jumat di TVRI (kalau tidak salah TVRI masih satu-satunya stasiun tivi saat itu). Judulnya saya tidak ingat. Film ini mengenai sebuah toko yang berbinis jual beli barang antik. Tapi beberapa barang antik itu adalah barang-barang yang 'terkutuk' dan menyebabkan beberapa kematian. Salah satu episodenya bercerita tentang boneka porselen gadis kecil. Pokoknya horor, menyeramkan. Sejak itu saya benar-benar takut melihat boneka jenis ini.

Jadilah sampai hari ini saya tidak menyukai boneka bayi atau gadis perempuan. Kalau boneka stuffed animal masih okelah, lucu-lucu dan biasanya enak dipeluk karena lembutnya. Tapi kalau boneka berwujud manusia, mau bayi kek, anak kecil kek, atau dewasa... hiiyyy... nanti dulu deh. Syukurlah sampai sekarang pun tidak ada boneka-boneka mengerikan di rumah saya di Bandung. Adik-adik saya juga tidak ada yang suka, mungkin karena terpengaruh saya, atau mungkin saya berhasil menakut-nakuti mereka... hahaha.
Oya, ibu saya menyebut boneka-boneka stuffed animal kami dengan sebutan 'binatang-binatang indak baangok', bahasa padang untuk 'binatang-binatang tak bernyawa'. ^_^

1 comments:

zeonarc said...

Filmnya "Friday 13th". Tokoh utamanya Jack (orang tua berjenggot), Maggie (gadis muda yang suka teriak histeris), dan Ryan (Sepupu maggie, yang akhirnya digantikan oleh... saya lupa namanya. Pokoknya Ryan akhirnya berubah jadi anak umur 12 tahun lagi gara2 benda terkutuk juga and tidak bisa berpetualang lagi). Saya nonton itu pas masih SD, tapi keingetan sampai sekarang....