Sebelum melamar saya, suami saya menegaskan pada saya bahwa tujuannya menikah adalah Islam. Saat itu, saya agak heran. Heran karena belum pernah saya mendengar tentang hal ini dari siapapun. Biasanya tujuan orang menikah tentunya untuk membentuk keluarga, punya anak, dan hidup bahagia berkeluarga. Saya belum pernah mendengar cerita orang lain, teman, atau saudara bahwa tujuan mereka menikah adalah Islam.
Kemudian ia juga memastikan bahwa saya memiliki tujuan yang sama dengannya dalam hal pernikahan ini, yaitu Islam. Waktu itu saya hanya menjawab 'Ya' saja, tanpa berpikir yang berat-berat. Lagipula, rasanya memang benar bahwa tujuan untuk menikah tentulah tidak jauh-jauh dari ajaran agama. Apalagi menikah itu adalah suatu bentuk ibadah dalam Islam.
Ia juga menjelaskan, pernikahan bukanlah hal main-main (tentu saja saya sadar hal ini). Ini ibadah, setengah dari kesempurnaan agama. Kedengarannya sepele. Tapi sebenarnya tidak. Ini hal yang sangat penting dan mendasar. Saya sendiri tidak pernah memikirkan masalah pernikahaan dari sisi ini sebelumnya. Dan pada saat itu juga saya sadar, sebagai muslim sudah seharusnyalah segala sesuatu yang saya lakukan saya niatkan sebagai ibadah, suatu bentuk tunduk atas perintah Allah SWT dan tuntunan Nabi Muhammad SAW, termasuk pernikahan ini.
Beberapa isyarat akan keutamaan untuk melaksanakan pernikahan terdapat dalam Al-Quran:
"Maka kawinilah wanita wanita (lain) yang kamu senangi; dua, tiga, atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atauu budak-budak yang kamu miliki."Menikah merupakan nikmat Allah SWT atas hambanya:
(Q.S An-Nisaa(4) :3)
"Mereka itu adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka."
(Q.S Al-Baqarah(2):187)
"Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir."Rasulullah SAW bersabda, yang diriwayatkan oleh Anas:
(Q.S Ar-Ruum(30) :21)
"Dan Allah menjadikan bagimu pasangan (suami atau istri) dari jenis kamu sendiri dan menjadikan anak dan cucu bagimu dari pasanganmu, serta memberimu rezeki yang baik. ..."
(Q.S An-Nahl(16) :72)
"Jika seorang hamba menikah, maka sesungguhnya ia telah menyempurnakan setengah dari agamanya."Sejak saat itu, mudah-mudahan saya sadar bahwa segala sesuatu yang saya lakukan haruslah berlandaskan keimanan pada Allah SWT dan Rasulullah SAW. Hal ini harus jadi prioritas utama dalam cara berpikir saya, dalam usaha saya mejadi seorang muslimah yang semakin baik dari hari ke hari. Insya Allah.
0 comments:
Post a Comment