Monday, December 26, 2005

SMS salah paham

Barusan iseng baca salah satu berita di detikinet, yang judulnya Kisah SMS 'Mgkt' yang Hebohkan Rombongan Presiden SBY. Inti ceritanya adalah mengenai salah paham atas sebuah SMS yang diterima seorang wartawan kepresidenan. Berikut kutipan beritanya.

Tidak berapa lama, ponsel seorang teman wartawan senior -- sebut saja Y -- berbunyi menandakan ada SMS masuk. Kurang dari dua detik kemudian, ia berseru "Nazarudin Sjamsuddin (Ketua KPU) meninggal".

Mendengar ini, belasan punggung yang semula terkulai lemas di sandaran kursi sontak menegak. Para wartawan pun berebut melihat layar ponsel yang menayangkan tulisan berbunyi "Tolong konfirmasi RI1 Nazarudin mgkt dengan vonis dia hasil pilpres tidak sah." Tulisan 'mgkt' ini dipahami oleh Y sebagai singkatan kata 'mangkat', alias meninggal dunia.

Saya ketawa-ketawa baca berita ini. Lucu banget. Salah paham mengartikan SMS bisa jadi fatal akibatnya. Tapi memang sih, yang pertama terlintas di pikiran saya mengenai singkatan 'mgkt' ini adalah mangkat. Kalau saya harus menulis kata 'mengatakan' saya akan menyingkatnya dengan 'mngtakn' **lebih pusing gak?**. Tapi singkatan kata-kata untuk SMS ini memang tergantung konteks dan pengertian si pembacanya. Coba bayangkan ada SMS begini:
201205 0915am
From X

Tlg knfrmasi soal pnjmputn tamu bsk. Brgx ada 3/4org.

201205 0935am
From Y

Kt p andi bsk tdk bs jmput tamu dr sg. dia hrs ke rs mgantar bpkN.

Image hosted by Photobucket.comCatatan dari contoh SMS diatas: Brgx=barangkali, 3/4org=3 atau 4 orang, sg=singapura, bpkN=bapaknya. Yang lain bisa mengerti kan?
Kalau diperhatikan, gak ada penyingkatan yang benar. Jadi menurut saya terserah saja mau seperti apa penyingkatan kata-kata di SMS asal orang yang kita tuju mengerti isinya, dan tidak berpotensi menimbulkan salah paham kayak cerita wartawan kepresidenan itu. Kalau ada kata-kata yang kira-kira bikin bingung, lebih baik diperjelas saja. Memang menyingkat kata-kata SMS tujuannya tidak lain dan tidak bukan adalah untuk mengirit biaya SMS. Tapi kalau yang dituju tidak mengerti isi SMS kita sehingga harus SMS balik menanyakan apa maksudnya, dan kita harus SMS lagi untuk menjelaskan, malah jadi panjang urusannya. Kita jadi boros SMS, dianya juga begitu.

0 comments: