Friday, February 3, 2006

Tangerine

Chinese new year = jeruk!
Kira-kira itulah sala satu kesan yang saya dapatkan saat ber-chinese new year untuk pertama kalinya di Singapura ini. Menjelang Imlek, banyak sekali yang jualan jeruk, segala jenis jeruk. Bahkan sampai pohon jeruknya sekalian. Waktu suami saya bilang ada yang jualan pohon jeruk, saya pikir itu berupa pohon kecil dalam pot kecil. Yah, kira-kira seperti calon pohon jeruk lah. Ternyata, benar-benar udah jadi pohon, kira-kira setinggi saya, lengkap dengan jeruk-jeruk bergelantungan. Wah, hebat, pikir saya. Saat itu saya masih berpikir, jeruk-jeruk itu hanya jeruk palsu yang digantung-gantungkan di pohon jeruk. Ternyata (lagi), jeruk asli, bo! Iya, jeruk asli, bisa dipetik dan lalu dimakan buahnya!!!

Image hosting by PhotobucketDari sekian banyak jenis jeruk, yang paling laku tentunya tangerine. Tangerine termasuk jenis jeruk mandarin (Wikipedia). Bentuknya seperti jeruk biasa dengan ukuran yang lebih kecil. Kalau lagi musimnya, jeruk-jeruk ini bisa manis banget. Bisa ketagihan makannya, terus dan terus, tidak berhenti sampai habis.

Sebelum libur panjang di akhir minggu kemarin, saya pergi ke Giant untuk belanja bahan-bahan pengisi kulkas. Niatnya hanya akan beli bauh apel dan jeruk sunkist, serta beberapa sayuran. Tapi demi melihat tumpukan tangerine yang dikerubuti orang-orang dari segala generasi, tergoda juga untuk beli tangerine. Harganya juga murah. Mulailah saya lihat-lihat celah untuk menyusup di tengah-tengah kerumunan orang. Tidak ada! Gila, mereka memilih-milih jeruk dan memenuhi kantong demi kantong seakan besok jeruk-jeruk itu lenyap dari muka bumi. Ah, sudahlah, saya menyerah. Tidak jadi beli tangerine, dan melanjutkan belanja yang lainnya.
Sebelum pulang, saya intip lagi tempat si tangerine tadi. Sudah sepi! Walaupun jeruknya sudah tidak sebanyak tadi, tapi saya tetap memilih milih jeruk yang kondisinya masih baik. Banyak jeruk yang sudah bonyok, dan airnya membasahi jeruk-jeruk lainnya. Bahkan lantai disekitarnya jadi lengket-lengket di sepatu.

Perjuangan membawa hasil. Saya pun membawa pulang setengah kilo tangerine.
What?! Cuman setengah kilo?!
Iya. Habisnya saya belanja sendirian, dan masih harus mengangkut semua belanjaan itu sendirian. Lagipula kan sudah ada buah apel dan jeruk sunkist. Berat euy.

Di rumah,
Sayang, tadi gw beli jeruk mandarin!
Berapaan?
Lagi murah, kok. Orang-orang pada berebut milihnya, beli berkantong-kantong. Gw nunggu sepi dulu, baru milih.
Udah bonyok-bonyok dong?
Banyak sih, tapi gw kan gak milih yang bonyok. Masih banyak yang bagus-bagus juga.
Mana, mau dong!
Nih! (Sambil nunjukin tangerine yang masih dalam kantong)
Hah! Cuman beli segitu??!!
#$%&!?
Yeeee... berat tauk!
.....

Picture from: http://www.uhhealthsmart.com

0 comments: